Disertasi ini mendiskusikan gejala sosial kembalinya kebaya sebagai busana
nasional setelah mengalami masa ?kehilangan? seusai reformasi tahun 1998 akibat
terjadinya perubahan struktur sosial politik bersamaan dengan keruntuhan Orde Baru.
Struktur sosial politik berperan penting dalam perjalanan eksistensi kebaya sehingga
ketika negara tidak hadir dalam pemosisian kebaya, maka para aktor yang berasal dari
masyarakat mengambil alih peran ini. Salah satu aktor-aktor ini adalah perancang mode
yang merancang kebaya berdasarkan selera pasar dan cenderung tidak mematuhi
pakem. Di tengah kondisi ini, muncul para perempuan yang mendirikan komunitas
kebaya dengan visi mengembalikan kebaya sebagai busana nasional dan
mengenalkannya kembali ke masyarakat.
Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan sekitarnya. Data penelitian ini
dikumpulkan dengan metode observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan kajian
pustaka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kembalinya kebaya dalam masyarakat
modern saat ini dilatarbelakangi perubahan sosial politik pasca reformasi di Indonesia
dan peran para aktor yang mengubah bentuk dan fungsi kebaya. Aksi para perempuan
dalam proses retradisionalisasi kebaya mengatasnamakan nasionalisme namun tidak
semua memiliki visi yang sama karena kebaya juga menjadi media mengekspresikan diri para perempuan dari komunitas kebaya.
Deskripsi Lengkap