Rendahnya kinerja adalah suatu hal yang tidak diharapkan baik bagi individu atau suatu
organisasi. Kinerja adalah istilah yang erat kaitannya dengan keberhasilan atau
kegagalan suatu tugas atau pekerjaan. Erat pula kaitannya dengan kualitas suatu hal.
Ketimpangan kualitas pendidikan Indonesia terlebih untuk di daerah 3T (Tertinggal,
Terdepan, dan Terluar) masih memprihatinkan. Kehadiran pengajar muda Indonesia
mengajar merupakan salah satu harapan akan kualitas pendidikan di daerah tertinggal.
Maka perlu memaksimalkan dan meningkatkan kinerja pengajar muda. Tujuan
penelitian ini dimaksudkan mengetahui tingkat kinerja pengajar muda Indonesia
mengajar dan melihat hubungannya dengan kecerdasan emosional, motivasi, dan
dukungan organisasi. Tesis ini membahas tentang pengaruh kecerdasan emosional,
motivasi, dan dukungan organisasi terhadap kinerja pengajar muda Indonesia mengajar.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan jumlah responden 76 pengajar
muda Indonesia mengajar angkatan XXII dan XXIII. Tingkat partisipasi responden
sebesar 96,2 persen. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan
teknik penskalaan likert. Data hasil temuan lapangan dianalisis dengan uji statistik
deskriptif dan uji Rank Spearman. Berdasarkan temuan lapangan, hasil penelitian
menemukan tingkat kinerja pengajar muda adalah berkinerja baik dan variabel
kecerdasan emosional, motivasi dan dukungan organisasi mempengaruhi secara
signifikan tingkat kinerja pengajar muda. Hasil pengukuran uji resiko menunjukkan
bahwa paling besar kemungkinan tingkat kinerja kurang berkinerja dipengaruhi oleh
kurangnya motivasi individu yaitu 6 kali kemungkinan dan minimal resikonya adalah
sebesar 2 kali. Sedangkan uji resiko yang paling kecil kemungkinannya tingkat kinerja
kurang berkinerja dipengaruhi oleh kurangnya dukungan organisasi yaitu sebesar 3 kali
kemungkinan dan minimal resikonya sebesar 1 kali atau bisa dikatakan tidak punya
pengaruh karena nilai di bawah 2 kali. Dan untuk uji resiko variabel kecerdasan
emosional kemungkinannya tingkat kinerja kurang berkinerja dipengaruhi oleh
kurangnya kecerdasan emosional yaitu sebesar 5 kali kemungkinan dan minimal
resikonya sebesar 2 kali. Pada penelitian ini, hasil yang diperoleh secara keseluruhan
menunjukkan hipotesis (Ha) ?diterima? yaitu terdapat pengaruh variabel independen
kecerdasan emosional, motivasi, dan dukungan organisasi terhadap variabel dependen
kinerja pengajar muda.
Deskripsi Lengkap