Tinjauan literatur ini bertujuan untuk memetakan serta melakukan eksplorasi terhadap
bahasan perempuan dalam diplomasi. Secara spesifik, tulisan ini melakukan kajian
terhadap bagaimana masuknya feminisme ke dalam ilmu hubungan internasional dikaji
dan dibahas oleh para akademisi di seluruh dunia. Pemetaan dilakukan secara taksonomi
terhadap 47 literatur yang dibagi menjadi tiga (3) sub-kategori: perempuan sebagai agensi,
isu-isu perempuan dalam diplomasi, dan diskursus perempuan dalam diplomasi. Dari
hasil eksplorasi yang telah dilakukan, penulis melihat bahwa kajian perempuan dalam
diplomasi mengalami peningkatan yang signifikan dan mulai menjauh dari tindak
maskulinisasi kajian. Sebagai kesimpulan, penulis melihat bahwa kajian perempuan
dalam diplomasi adalah kajian yang terus-menerus berkembang untuk mencari peran
perempuan yang sempat hilang karena dominasi maskulinitas dalam kajian ilmu
hubungan internasional. Selain itu, studi ini juga menyoroti empat (4) kesenjangan dalam
kajian-kajian yang sudah ada. Pertama, ketiadaan kajian dari Timur dalam sejarah
perempuan dalam diplomasi. Kedua, kurangnya kajian yang melihat perempuan sebagai
aktor target diplomasi. Ketiga, kurangnya kajian dalam isu diplomasi secara teoretis. Terakhir, minimnya kajian yang membahas kondisi perempuan dalam diplomasi di wilayah Afrika dan Timur Tengah.
Deskripsi Lengkap