Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki setiap manusia, karena
pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan taraf hidup manusia.
Pemerintah sendiri membuat program Pendidikan Wajib Belajar 12 Tahun untuk
menciptakan sumber daya manusia (SDM) bangsa yang unggul dan berkualitas.
Kenyataanya pendidikan tersebut hanya dapat dinikmati atau dirasakan pada masyarakat
golongan keluarga yang mampu, lain halnya dengan keluarga yang tidak mampu atau
kurang beruntung (komunitas pemulung). Sekalipun pengaruh kemiskinan sangat besar
terhadap anak-anak yang tidak bersekolah, kemiskinan bukanlah satu-satunya faktor yang
berpengaruh, faktor keluarga dan lingkungan tempat tinggal juga turut mempengaruhi
kurangnya minat dan partisipasi sekolah. Selain itu, Pendidikan juga dapat dijadikan alat
pemberdayaan melalui pemikiran dan tindakan untuk merubah seorang individu agar
dapat terus-menerus memperbaiki kehidupannya di masyarakat. Oleh karena itu, Mobil
Kelas Berjalan Kak Seto membantu anak-anak lapak pemulung Ani Jaya untuk memiliki
keberdayaan dalam mendapatkan akses Pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan tahapan pemberdayaan komunitas Ani Jaya dan peran MKB Kak
Seto dalam meningkatkan minat dan partisipasi sekolah. Pendekatan yang dilakukan
adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, studi dokumentasi dan
observasi. Wawancara melibatkan kepala sekolah, kesiswaan, dan konselor MKB Kak
Seto serta warga lapak pemulung Ani Jaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan
pemberdayaan komunitas lapak pemulung Ani Jaya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu
identifikasi, sosialisasi dan implementasi aksi. Sementara itu, peran MKB Kak Seto
dalam pemberdayaan komunitas lapak pemulung Ani Jaya dalam meningkatkan minat
dan partisipasi sekolah mencakup kegiatan peningkatan kesadaran, penyampaian
informasi, pelibatan warga dalam aktivitas yang relevan, dan mengadakan pelatihan.
Pemberdayaan komunitas yang dilakukan MKB Kak Seto menggunakan pendekatan non
directive dimana selalu melibatkan warga lapak Ani Jaya dalam setiap proses tahapan
pemberdayaan. Adapun hasil pemberdayaan yaitu warga lapak mulai menyadari akan
pentingnya pendidikan, beberapa anak dan orang tua juga mulai bersedia terlibat dalam
kegiatan pemberdayaan, namun masih ada yang skeptis dan menolak perubahan.
Deskripsi Lengkap