Tesis ini membahas resiliensi content creator di bidang komunikasi digital. Profesi
content creator terancam dengan berbagai tantangan yang dialami berupa kecemasan sosial,
inferioritas individu, kredibilitas, ketakutan tidak otentik karena tidak menjadi diri sendiri.
Permasalahan penelitian ini berfokus pada apakah kerangka Resiliensi dan Manajemen Strategi
Content Creator dapat terbukti pada konteks Indonesia yang diadaptasi dari Johnson et al.
(2015). Tujuan penelitian ini mengeksplanasi cara meningkatkan resiliensi content creator di
tengah tekanan dan kompetisi content creator di media sosial sehingga bisa bermanfaat dalam
bermedia sosial. Penelitian ini memiliki lima variabel yaitu variabel eksogen berupa Sosok
Model Resiliensi, Penyemangat Resiliensi, Resiliensi serta variabel endogen berupa
Manajemen Strategi Content Creator dan Peningkatan Jumlah Pengikut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap 83 responden yang berprofesi sebagai content
creator. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan Structural Equation Model (SEM)
pada Smart PLS. Hasil penelitian adalah kerangka Resiliensi dan Manajemen StrategiContent
Creator tidak terbukti di konteks Indonesia. Kerangka terakhir penelitian ini berkontribusi pada
literatur teoritis mengenai pentingnya resiliensi dalam industri content creator. Sementara itu,
penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaku industri content creator dan pelaku
kebijakan agar industri content creator terus berkembang.
Deskripsi Lengkap