Segala tindakan pembentukan kebijakan luar negeri seringkali mendapatkan penilai publik
berdasarkan landasan justifikasi rasionalnya. Ketika hasil uji kebijakan dianggap tidak
mencerminkan pilihan yang menguntungkan, seringkali kebijakan tersebut akan dipertanyakan
gunanya. Oleh karena itu, untuk menguji suatu kebijakan luar negeri sebagai sebuah kebijakan
yang rasional diperlukan landasan tertentu. Ketika banyak upaya penjelasan rasionalisasi
kebijakan datang dari level analisis negara, faktanya pandangan subjektif pemimpin akan
memainkan lebih banyak peran dalam prosesnya. Karena itu menjadi menarik untuk melihat
segala elemen yang membentuk pola pikir pemimpin, yang dapat dijelaskan lewat studi
idiosinkratik personal. Dalam konsep yang dituliskan oleh Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr.
dijelaskan bagaimana peran faktor nilai idiosinkratik manusia membentuk pribadi dan pola
pikir dan mempengaruhi rasionalitas yang unik bagi setiap orang.
Ketika secara spesifik melihat kepada kasus pembentukan kebijakan luar negeri Trump Wall
yang dibentuk pada masa kepemimpinan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat,
kebijakan ini seringkali dianggap kontroversial dikarenakan besarnya dampak negatif yang
diberikan pada Amerika Serikat. Oleh karena itu menjadi menarik untuk mengupas lebih dalam
lagi baik proses pembentukannya, maupun faktor-faktor yang berperan membentuk justifikasi
rasional personal Donald Trump yang melandasi cara pikirnya dalam menentukan tindakan.
Dengan menggali lebih dalam motif pemicu Trump baik dari faktor latar belakang personal,
faktor situasi eksternal, faktor respon terhadap situasi, serta faktor indikasi inkapabilitas mental
Trump, maka hal ini dapat memberikan penjelasan spesifik terhadap alasan mengapa Trump
membentuk kebijakan Trump Wall. Adapun penelitian ini merupakan penelitan yang bersifat
kualitatif sesuai dengan pengertian yang dijelaskan oleh Michael Hubermann, dan
menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh lewat studi literatur, baik buku, jurnal,
maupun berita. Sumber data ini dipilih dikarenakan keterbatasan akses penulis untuk melakukan wawancara langsung dengan Donald Trump.
Deskripsi Lengkap