Pada saat ini, di media sosial Instagram terdapat sejumlah akun yang secara aktif
mengunggah meme tentang budaya kerja di startup Indonesia, yang salah satunya adalah
@ecommurz. Bermula dari akun meme, Ecommurz telah menjelma menjadi sebuah
komunitas virtual di mana para pekerja startup saling berjejaring, berinteraksi, dan
membantu sama lain. Dengan mengacu pada konsep connective action oleh Bennett &
Segerberg (2012), penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sebuah aksi kolektif
di antara para pekerja startup dapat terbentuk melalui media sosial. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, dilakukan dengan metode etnografi virtual, dan didukung
oleh observasi mendalam, analisis retorika visual untuk mengungkap makna di balik
meme yang diunggah dan analisis tekstual terhadap kolom komentar pada unggahan
tersebut. Penelitian ini mengungkap bahwa melalui meme-meme yang bernuansa humor,
satir, dan bergaya bahasa kasual, Ecommurz telah mendemokratisasi pembicaraan
mengenai isu dan permasalahan yang dihadapi banyak pekerja di lingkungan startup.
Hasilnya adalah terciptanya ikatan kolektif di antara para pekerja startup yang merasa
relevan dengan meme yang diunggah dan memiliki kesamaan tujuan. Connective action
yang terbentuk bermula dari aksi personal sekelompok orang, dan sepenuhnya terjadi
secara organik melalui media sosial, Meskipun Ecommurz berperan besar sebagai yang
memotori gerakan, tapi perkembangan pesat dan influence (pengaruh) kuat yang mereka
miliki tidak akan tercipta tanpa adanya solidaritas dan partisipasi aktif di antara para
pengikutnya. Hingga pada akhirnya, dampak dari gerakan yang mereka lakukan dapat
turut menghasilkan perubahan atau mempengaruhi apa yang terjadi di kehidupan nyata
(offline).
Deskripsi Lengkap