Munculnya influencer media sosial yang bersifat anonim menimbulkan
pertanyaan mengenai efektivitas dari promosi yang dilakukan oleh influencer
anonim. Terdapat celah dalam literatur komunikasi pemasaran yang menjelaskan
kredibilitas influencer anonim. Exchange specific self-disclosure yang diadaptasi
dari konsep exchange specific self-disclosure dari penelitian Jacobs et al., (2001)
dinilai mampu membuat seorang pemasar dapat dipercaya tanpa terlalu banyak
mengungkapkan informasi yang sifatnya personal. Penelitian ini ditujukan untuk
mengetahui pengaruh exchange specific self-disclosure terhadap kredibilitas
seorang influencer anonim dan efektivitas ketika mempromosikan suatu produk.
Penelitian bersifat kuantitatif dengan metode survey dan studi literatur untuk
mengumpulkan data. Hasil penelitian menemukan bahwa exchange specific self-
disclosure mempengaruhi kredibilitas sumber pesan seorang influencer anonim,
membentuk hubungan parasosial dan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
merek yang dipromosikan. Sebanyak 185 responden yang merupakan pengikut
influencer anonim, sebagian besar menilai influencer anonim sebagai persona yang
kredibel. Hal ini menghasilkan efek positif terhadap merek yang dipasarkan yaitu
meningkatkan kepercayaan. Akademisi disarankan untuk mempelajari tingkat
efektivitas influencer anonim dengan melakukan perbandingan merek yang
dipromosikan, rentang usia pengikut dan platform. Bagi agensi pemasar, dapat
mempertimbangan influencer anonim menjadi salah satu pilihan dalam
memasarkan produk khususnya dalam menyebarkan awareness terkait merek.
Deskripsi Lengkap