Terletak di antara Asia dan Eropa, Turki memiliki implementasi politik luar negeri yang
unik terhadap dunia Timur dan Barat. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1923, Turki
cenderung memprioritaskan Barat sebagai kiblat politik luar negerinya. Hal ini
kemudian mengalami sejumlah perubahan ketika Recep Tayyip Erdoğan bersama partai
AKP memegang kekuasaan di pemerintah Turki sejak tahun 2002. Turki tidak lagi
hanya berkiblat ke Barat, namun juga mulai berinteraksi serta membangun relasi baik
dengan kawasan tetangganya yakni Timur Tengah. Kajian literatur ini meninjau 30
literatur berbahasa Inggris dan terakreditasi internasional yang dikumpulkan dari
berbagai sumber mengenai politik luar negeri Turki terhadap Timur Tengah pada masa
pemerintahan Recep Tayyip Erdoğan. Pemetaan kemudian dilakukan berdasarkan
kerangka dari tulisan Sozen (2010) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi politik
luar negeri suatu negara, antara lain conceptual setting, micro setting, serta macro
setting dengan dua variabel yaitu variabel domestik dan eksternal. Kajian literatur ini
berupaya untuk melihat adanya konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dari kumpulan
literatur tersebut. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, tinjauan pustaka ini
menemukan bahwa di antara berbagai faktor, faktor domestik menjadi salah satu
pengaruh terkuat dalam implementasi politik luar negeri Turki terhadap Timur Tengah
pada masa pemerintahan Erdoğan. Selain itu, kajian literatur ini juga menemukan
bahwa terdapat kesenjangan antara aspirasi dan kapabilitas Turki dalam menjalankan
politik luar negerinya di kawasan tersebut. Kajian literatur ini merekomendasikan
adanya penelitian lanjutan mengenai topik ini dengan turut melihat perkembangan terkini dari negara Turki saat ini.
Deskripsi Lengkap