Meta studi ini menelusuri praktik bantuan luar negeri Tiongkok di negara-negara
berkembang yang mencakup wilayah Asia, Afrika, Amerika Latin & Karibia, dan Eropa
Timur dan Tengah yang merupakan wilayah alokasi bantuan luar negeri Tiongkok
menurut Buku Putih Tiongkok yang diterbitkan pada tahun 2011, 2014, dan 2021. Tulisan
ini terbagi dalam tiga tema utama yaitu motif, karakteristik dan dinamika bantuan serta
respons donor tradisional. Hasil penelusuran menemukan bahwa motif bantuan Tiongkok
terutama diarahkan untuk mencapai kepentingan ekonomi yang mencakup perolehan
sumber daya alam dan perluasan pasar Tiongkok, yang terjadi sejak 1980-an ketika
Tiongkok melakukan internasionalisasi yang dicirikan dengan kebijakan yang lebih
pragmatis. Dalam hal karakteristik bantuan, pragmatisme bantuan Tiongkok mencapai
puncaknya setelah dikeluarkannya strategi going global pada akhir 1990-an, dengan
bentuk bantuan yang beragam dan mulai menggabungkan antara bantuan dan investasi.
Dalam hal dinamika serta respons donor tradisional, di wilayah Afrika kehadiran
Tiongkok dianggap menantang donor tradisional, sementara di wilayah Asia Tenggara,
Amerika Latin Karibia, Pasifik, dan Eropa Timur kehadiran bantuan Tiongkok masih
menjadi perdebatan terkait anggapan tersebut. Adapun celah literatur tentang bantuan
Tiongkok yang penulis temukan yaitu pembahasan terkonsentrasi ke wilayah Afrika dan
minimnya pembahasan yang mengkritisi model bantuan Selatan-Selatan Tiongkok.
Selain itu, pembahasan bantuan luar negeri Tiongkok masih berfokus pada perspektif
liberal dan minimnya studi yang membahas bantuan Tiongkok menggunakan perspektif lain terutama strukturalisme dan post-positivisme.
Deskripsi Lengkap