Keputusan Australia untuk membentuk kerjasama pertahanan AUKUS telah
menimbulkan kontroversi di antara negara-negara di kawasan, mengingat naiknya tensi
diskursus Indo-Pasifik belakangan ini. Namun, AUKUS bukanlah sekadar aliansi
pertahanan untuk menghadapi kekuatan revisionis, AUKUS memiliki signifikansi yang
lebih dalam dan besar bagi arah kebijakan pertahanan Australia. Kajian ini bertujuan
untuk menjelaskan alasan keputusan Australia menandatangani kebijakan pertahanan
AUKUS dan pengadaan kapal selam bertenaga nuklir secara mendadak. Artikel ini
berargumen bahwa AUKUS merefleksikan dilema budaya startejik dalam kebijakan
pertahanan Australia dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis di Indo-Pasifik.
Secara strategis, AUKUS membuka peluang bagi Australia untuk terlibat dalam
membentuk diskursus Indo-Pasifik serta menjadi wadah untuk mempercepat transfer
teknologi di sektor pertahanan. Secara operasional, pengadaan kapal selam bertenaga
nuklir di AUKUS akan meningkatkan kemampuan armada bawah air Australia pada misi
sea denial dan sea control dalam operasi gabungan. Dengan menggunakan kacamata
budaya stratejik, analisis studi kualitatif dari sumber literatur primer dan sekunder ini
menyimpulkan bahwa AUKUS memanandakan kembalinya dan menguatnya pola ketergantungan stratejik pada kebijakan pertahanan Australia di era Indo-Pasifik.
Deskripsi Lengkap