Adanya ketimpanga antara indeks pembangunan manusia perempuan dan laki-laki dan
juga amanat RPJMN mengenai kesetaraan gender perlu diperhatikan. Pemberdayaan
perempuan melalui keuangan mikro sudah lama dijalankan dan memang merupakan
sasaran utama bagi lembaga keuangan mikro yang menjalankannya. Dengan Banyaknya
penelitian mengenai pemberdayaan perempuan, perlu adanya suatu analisis mengenai
bagaimana bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro.
Penulisan ini menggunakan metode literatur review yang membahas mengenai lima
lembaga keuangan mikro dari penelitian yang sudah ada, kemudian dianalisis mengenai
bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan
tersebut dan bagaimana dampaknya bagi perempuan yang menerimanya. Tulisan ini
menghasilkan sebuah temuan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh keuangan mikro
adalah intermediasi keuangan, intermediasi sosial, serta pelatihan pengembangan
kapasitas. Model lembaga keuangan mikro yang menyediakan lengkap disebut sebagai
pendekatan integratif, dampak dari adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga
keuangan mikro ini antara lain terbukanya akses perempuan terhadap layanan keuangan,
meningkatnya pendapatan dan usaha yang dijalankan, serta meningkatnya kapasitas diri
dan sosial. Dengan layanan yang dilakukan oleh lembaga keuangan mikro ini, perempuan
menjadi lebih berdaya setidaknya dalam level ekonomi seperti peningkatan pendapatan
yang selaras dengan kemampuan untuk membeli, namun demikian pemberdayaan belum
sampai pada level sosial politik yang lebih tinggi. Lembaga keuangan mikro ini merupakan batu loncatan bagi perempuan untuk dapat berdaya di level level yang lebih tinggi.
Deskripsi Lengkap