Penelitian ini membahas tentang bentuk dukungan psikososial yang biasanya diberikan oleh
Pekerja Sosial kepada anak yang berhadapan dengan hukum selama masa rehabilitasi yang
dijalankan, dilihat dari disiplin ilmu kesejahteraan sosial. Hal ini menjadi salah satu upaya
Pekerja Sosial untuk memulihkan keberfungsian sosialnya agar dapat berperan kembali
dalam masyarakat saat proses reintegrasi sosial telah tiba. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini juga menggunakan
teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam secara luring semi terstruktur, studi
literatur tersistematis, diskusi kelompok terpumpun, dan observasi. Penelitian ini melibatkan
setidaknya tiga belas informan, yang terdiri dari enam orang Pekerja Sosial Profesional, enam
orang anak berhadapan dengan hukum (ABH), dan Pelaksana Tugas Kepala Seksi Layanan
Rehabilitasi Sosial. Sebagai pelengkap data penelitian, peneliti juga melibatkan Psikolog
dalam proses penggalian data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat berbagai
macam bentuk dukungan psikososial yang diberikan oleh Pekerja Sosial kepada ABH selama
masa rehabilitasi sosial. Bentuk dukungan psikososial dapat diberikan melalui kegiatan
bermain bersama, pelantunan musik, dan kegiatan kesenian yang diperuntukkan bagi ABH
berusia di bawah 15 tahun. Selain itu, layanan dukungan psikososial juga dapat diberikan
melalui kegiatan terapi psikososial diantaranya terapi perilaku kognitif, teknik kebebasan
emosi, terapi kursi kosong, terapi realitas, dan terapi relaksasi renungan. Dukungan
psikososial juga dapat diberikan melalui kegiatan vokasional atau minat bakat dan konseling.
Dapat disimpulkan bahwa dari berbagai bentuk dukungan psikososial yang diberikan,
diketahui memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan anak secara psikologis
dan sosial dalam masa rehabilitasi di Sentra Handayani. Mulai dari ABH menjadi memiliki
keterampilan vokasional, manajemen emosi yang baik, kemampuan adaptasi dan sosialisasi
yang optimal, hingga pulihnya dari rasa trauma dan stres yang dialami. Oleh sebab itu, ABH menjadi berfungsi kembali secara sosial dan dapat berperan dalam lingkungan masyarakat.
Deskripsi Lengkap