Tidak dapat dipungkiri bahwa ancaman krisis iklim dapat terjadi tanpa mengenal waktu dan
sangat mengancam bagi kehidupan manusia. Dalam menangani permasalahan krisis iklim
tersebut ekosistem karbon biru sebagai penangkap karbon terbesar menjadi suatu solusi.
Namun, Indonesia sebagai negara maritim yang memiliki kekayaan alam dan potensi karbon
biru terbesar di dunia masih belum optimal dalam mengelola ekosistem tersebut. Hal itu juga
diperparah dengan kondisi masyarakat pesisir yang merupakan kelompok paling rentan terkena
dampak dari ancaman krisis iklim. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan
pengelolaan ekosistem yang tepat dapat meningkatkan ketahanan sosial masyarakat pesisir
melalui perspektif kejahatan lingkungan dan dengan menggunakan pengelolaan berbasis
pemberdayaan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah tinjauan pustaka, dimana
penulis meninjau berbagai literatur seperti jurnal, buku, dan laporan terkait isu terkait. Hal
tersebut dilakukan agar penulis dapat menjangkau berbagai data dan kasus di skala lebih luas
dari luar negeri dan juga dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil dari kajian literatur ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejahatan lingkungan yang terjadi pada
pengelolaan ekosistem karbon biru dengan lemahnya tingkat ketahanan sosial masyarakat
pesisir. Lebih lanjut, pemberdayaan masyarakat sebagai sarana menjembatani antara kebutuhan
masyarakat dengan pengelolaan ekosistem karbon biru memberikan kontribusi positif.
Komponen pendukung yang tidak dapat diabaikan juga diperlukan pada upaya pemberdayaan
masyarakat melalui modal sosial. Penelitian ini berhasil memberikan model konseptual NKT
yang dapat membantu dalam peningkatan ketahanan sosial berbasis pemberdayaan masyarakat dan melalui perspektif kejahatan lingkungan.
Deskripsi Lengkap