Penelitian ini membahas mengenai gambaran permasalahan work-family conflict pada
guru honorer perempuan di Yayasan Triwibawa menggunakan pendekatan Person-In
Environment dari disiplin ilmu kesejahteraan sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi
dengan kondisi jam kerja guru honorer yang terbilang panjang dan tidak teratur sehingga
sulit menyeimbangkan antara pembagian waktu dan tugas dalam pekerjaan dan keluarga.
Kondisi tersebut dapat disebut sebagai work-family conflict yang menyebabkan
ketidakmampuan dalam menyeimbangkan antara peran pekerjaan dan peran dalam
keluarga sehingga keberfungsian sosial pada guru honorer terganggu. Untuk itu dalam
mengidentifikasi permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan person-
in environment yaitu metode analisis masalah yang bertujuan untuk
membantu kemampuan dan kompetensi guru dalam mengatasi masalah work-family
conflict dengan mengembangkan kemampuan coping. Penelitian ini bertujuan untuk
memberi gambaran terhadap permasalahan work-family conflict dan menemukan strategi
untuk mengatasinya Penelitian ini dilakukan dari November 2021 sampai Juni 2022,
dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis teknik pengambilan
sampel untuk memilih informan yaitu purposive sampling. Informan yang dipilih dalam
penelitian ini berjumlah lima orang yang terdiri dari guru honorer perempuan yang sudah
menikah dan yang belum menikah, pemilihan informan berdasarkan status nya tersebut
dilakukan agar peneliti dapat membandingkan perbedaan work-family conflict yang
dialami kedua jenis informan tersebut. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan terdapat
dua bentuk work-family conflict yang dialami oleh guru honorer perempuan. Guru
honorer perempuan yang berstatus belum menikah cenderung mengalami Work interfere
Family dimana konflik terjadi pada saat peran pada pekerjaan mengganggu kehidupan
keluarga sedangkan guru honorer yang telah menikah dan memiliki anak lebih mengalami
Family interfere Work yang mana konflik terjadi karena kehidupan keluarga
mempengaruhi pekerjaan. Sedangkan untuk menghadapi work-family conflict bentuk
adaptasi yang dilakukan guru honorer perempuan SMA Triwibawa mencakup tindakan
coping meminimalkan situasi dan kondisi serta coping untuk meminimalisir emosi yang
tidak menyenangkan dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri. Hasil akhir
penelitian ini merekomendasikan agar guru honorer memperbaiki manajemen waktu,
memperbaiki pembagian peran dalam keluarga dan mengembangkan penyesuaian diri
yang positif serta saran untuk yayasan terkait agar memberi fasilitas yang menunjang untuk mempermudah kinerja mereka di sekolah.
Deskripsi Lengkap