Tesis ini membahas tentang konflik yang terjadi antara pemerintah daerah (Pemerintah
Kota Kupang dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur) dan masyarakat adat
Helong tahun 2010-2022 dalam kebijakan pembangunan Bendungan Kolhua. Penelitian
ini dilakukan untuk menjawab akar penyebab konflik yang berkepanjangan yang hingga
saat ini terus berlangsung dan belum menemukan titik temu. Analisis data menggunakan
teori konflik A.H.J. Dorcey. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor perbedaan
pemahaman dan pengetahuan, perbedaan kepentingan, perbedaan nilai dan persoalan
pribadi atau latar belakang sejarah mempengaruhi terjadinya konflik yang
berkepanjangan ini. Faktor perbedaan nilai menunjukan pengaruh yang paling besar
sebagai penyebab utama konflik. Nilai ekonomi, nilai budaya dan nilai pemberdayaan
sumber daya manusia menjadi argumen utama yang dipertahankan sepanjang konflik
berlangsung.
Deskripsi Lengkap