Data menunjukan setidaknya ada sekitar 113 ribu warga negara indonesia yang kerja
sebagai tenaga kerja migran. Berbagai alasan menjadi landasan validasi tenaga kerja
indonesia untuk memberanikan diri bekerja di luas negeri, salah satunya adalah
himpitan ekonomi. Kendati demikian, ada banyak sekali ancaman yang mengintai
pekerja migran di ranah global, salah satunya adalah aksi radikalisme dan terorisme
yang menjadi bahaya laten. Rekrutmen terorisme menjadi kesempatan terbaik untuk
menyusupi paham-paham radikal kepada pekerja migran, dengan segenap cara dan
taktik silat lidah kelompok teroris mampu menggaet anggota baru. Tidak sedikit
pekerja migran yang terjerumus dan mengikuti praktik terorisme. Tulisan berusaha
untuk mengulik cerita dan pengalaman pekerja migran yang telah terjerumus dalam
aksi tindakan terorisme dengan melakukan wawancara kepada para narasumber.
Tulisan ini berusaha untuk mengupas bagaimana rawannya posisi pekerja migran
terhadap paparan radikalisme dan terorisme berdasarkan sudut pandang studi
kriminologi
Deskripsi Lengkap