Seirimg dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, membuat gerakan sosial
mengalami berbagai perubahan bentuk yang baru. Transformasi tersebut kerap terjadi
dalam setiap aktivitas kaum muda baik di organisasi pemuda ataupun mahasiswa dalam
beraktivitas di ruang digital. Satu dari sekian banyak gerakan sosial yang terjadi di
ruang digital dapat dilihat dari aksi menentang kenaikan harga BBM yang dilakukan
oleh anak muda Kelompok Cipayung dalam melakukan aktivitasnya di ruang digital.
Keterlibatan anak muda tersebut muncul berdasarkan kesadaran dan keyakinan akan
perubahan sosial yang dapat tercapai melalui aksi-aksi digital. Aksi-aksi digital tersebut
kemudian akan diurai pada penelitian ini dengan menggunakan logika aksi konektif
yang dikemukan oleh Bennet dan Segerberg. Selanjutnya pada penelitian ini akan
melihat bagaimana logika aksi konektif bekerja dalam setiap dinamika aktivisme anak
muda Kelompok Cipayung di ruang digital. Pendekatan penelitian dilakukan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, serta menggunakan metode wawancara dan
observasi digital guna memahami dan mendokumentasikan gerakan menentang
kenaikan harga BBM dalam konteks offline dan online. Hasil yang diperoleh
memperlihatkan bahwa aksi konektif yang dilakukan Kelompok Cipayung memiliki
strategi aksi dan tujuan. Strategi aksi di ruang digital adalah dengan membuat undangan
partisipatif dalam rangka mengajak individu di luar kelompok, namun peneliti melihat
adanya ekslusifitas inividu yang menjadi hambatan dalam tercapainya tujuan. Perihal
tipologi aksi, penelitian ini melihat Kelompok Cipayung merupakan tipe organisasi
organizationally enabled action, di mana aksi logika aksi konektif bersifat hybrid atau
beriringan antara aksi konektif dengan aksi kolektif.
Deskripsi Lengkap