Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0001-2023/EDS-KESOS Fah p
Judul Pengelolaan Dana Zakat Produktif oleh Baitul Mal Aceh sebagai Upaya untuk Meminimalisir Kemiskinan di Provinsi Aceh
Pengarang Fahmy Akmal
Penerbit dan Distribusi
Subjek Organisasi Layanan Manusia, Zakat Produktif, Tranformasi Mustahik
(Menjadi Muzakki)
Kata Kunci Human Service Organization, Productive Zakat, Transformation of Mustahik
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0001-2023/EDS-KESOS Fah p 0001-2023/EDS-KESOS TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79466
Sampul
Abstrak
Disertasi ini membahas pengelolaan dana zakat yang dilakukan oleh Baitul Mal Aceh dan dinamika upaya meminimalisir kemiskinan di Provinsi Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis input, throughput, output dan outcome dari pengelolaan dana zakat produktif oleh Baitul Mal Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode pengamatan, wawancara, studi dokumentasi serta pemanfaatan media audio dan visual. Fokus penelitian ini adalah pada pengelolaan dana zakat produktif yang dilakukan oleh Baitul Mal Aceh dengan subjek penelitian yaitu pengelola dan penerima manfaat dana zakat produktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Baitul Mal Aceh melaksanakan fungsi organisasi yang melayani manusia (human service organization) dengan berdasarkan pada teori sistem. Elemen input terdiri atas dukungan pemerintah yang melebihi ketentuan hak amil, sumber daya manusia yang masih membutuhkan perbaikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas dan adanya persepsi positif dan negatif dalam pengelolaan zakat produktif. Elemen throughput terdiri atas pengumpulan, penyaluran dana zakat, pengembalian bantuan qardhul hasan dan keterlibatan instansi lain dalam pengelolaan dana zakat produktif. Elemen output terdiri atas bantuan modal usaha dalam bentuk uang dan peralatan. Elemen outcome yaitu peningkatan usaha dan pendapatan mustahik serta transformasi dari mustahik menjadi muzakki. Realisasi bantuan yang diberikan kepada mustahik ditentukan oleh kemampuan petugas dalam mengelola usulan yang diterima. Informan menyampaikan bahwa kemampuan sumber daya manusia pengelola yang rendah mengakibatkan usulan yang diloloskan untuk diberikan tidak terlalu banyak. Pengembalian dana zakat sebagian mengalami penunggakan dikarenakan mustahik memiliki kebutuhan tambahan modal usaha dan kebutuhan mendesak lainnya. Pendamping lapangan terus berkomunikasi secara intens dan baik dengan mustahik untuk melunasi pinjaman. Kondisi terakhir, Baitul Mal Aceh fokus pada pemberian bantuan modal usaha zakat produktif dalam bentuk barang.