Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0010-2021/ESK-KOM Muh p
Judul : Pengaruh Terpaan Kampanye Komunikasi Kesehatan Terhadap Perilaku Masyarakat (Studi Kampanye Komunikasi Kesehatan Protokol 3M Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Melalui Media Sosial Terhadap Perilaku Penerapan Protokol 3M Pada Masyarakat Jabodetabek Periode Juli 2020 Sampai Januari 2021)
Pengarang : Muhammad Hendy Wibowo
Strata :
Pembimbing : Dra. Henny S. Widyaningsih, M.Si
Fakultas :
Tahun : 2021
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0010-2021/ESK-KOM Muh p 0010-2021/ESK-KOM TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79481
Sampul
Abstrak
Kampanye komunikasi kesehatan memiliki urgensi untuk dilakukan oleh lembaga pemangku kepentingan di masa pandemi Covid-19, khususnya sebagai salah satu upaya kegiatan hubungan masyarakat pemerintah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendorong perilaku sehat agar terhindar dari ancaman virus serta menghambat penyebarannya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui tim hubungan masyarakat-nya telah melakukan kampanye komunikasi kesehatan yakni Protokol 3M (Menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak (minimal 1.5-2 meter)) sejak Juli 2020 hingga Januari 2021, salah satu media yang digunakan untuk mendiseminasi pesannya adalah media sosial. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh terpaan kampanye komunikasi kesehatan kesehatan Protokol 3M Kemenkes RI melalui media sosial periode Juli 2020 sampai Januari 2021 terhadap perilaku masyarakat Jabodetabek dalam melakukan penerapan Protokol 3M, baik secara langsung maupun melalui unsur health belief model (perceived barriers, perceived benefit, self-efficacy & perceived threat). Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel non probabilita, yaitu purposive sampling. Responden yang berpartisipasi berjumlah 284 orang. Hasil menunjukkan adanya pengaruh positif antara terpaan kampanye terhadap perilaku secara langsung maupun melalui unsur health belief model, terkecuali terpaan kampanye terhadap salah satu unsur health belief model (perceived barriers). Temuan menarik lainnya adalah total kekuatan pengaruh tertinggi terjadi pada pengaruh terpaan kampanye melalui unsur health belief model (perceived threat) terhadap perilaku.