Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana khalayak dewasa muda
non-heteroseksual mengidentifikasi dan memaknai ikon non-heteroseksual di media
arus utama. Representasi komunitas non-heteroseksual semakin berkembang di media
seiring perkembangan industri budaya populer (Levina et al., 2000; Milone, 2016).
Peneliti menggunakan teori representasi dan simbol Stuart Hall (1997) untuk memahami
bagaimana khalayak khalayak dewasa muda non-heteroseksual mengidentifikasi
representasi non-heteroseksual di media Hollywood. Selain itu, penelitian ini juga
mengeksplorasi bagaimana mereka memaknai ikon representasi. Peneliti mewawancarai
secara mendalam lima non-heteroseksual dalam rentang usia awal 20an (20-24 tahun),
atau dewasa muda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa khalayak dewasa muda
non-heteroseksual mengidentifikasi representasi non-heteroseksual sebagai anggota
komunitas non-heteroseksual. Mereka menyeleksi representasi Hollywood berdasarkan
penilaian mereka terhadap akurasi dan kredibilitas dari penggambaran komunitas
non-heteroseksual yang ada di media. Kesimpulan dari penelitian ini adalah khalayak
dewasa muda non-heteroseksual mengapresiasi adanya representasi non-heteroseksual
di media Hollywood, karena meningkatkan inklusivitas representasi anggota komunitas
non-heteroseksual. Namun, khalayak dewasa muda non-heteroseksual menganggap
Hollywood masih perlu menyediakan gambaran sosok non-heteroseksual yang lebih
positif, menyeluruh, beragam, dan tidak unidimensional. Untuk melakukannya, maka
Hollywood perlu melakukan heterogenisasi representasi non-heteroseksual.
Deskripsi Lengkap