Penulis perempuan memiliki ruang terbatas dalam publikasi karya tulis di penerbitan arus
utama untuk mengekspresikan seksualitas. Kehadiran media alternatif berbasis internet
seperti Wattpad memberi kesempatan bagi penulis perempuan untuk mempublikasikan
novel roman dewasa dengan muatan seksual secara bebas. Mengacu pada asumsi teoretis
ideologi media (Gershon, 2010), peneliti meyakini bahwa penulis perempuan memilih
dan memanfaatkan media publikasi alternatif sesuai keyakinan mereka tentang struktur
dan kegunaan media tersebut, sekaligus persepsi mereka terkait seksualitas dan
perempuan. Penelitian ini menggunakan metode studi naratif untuk merinci pengalaman
dan persepsi penulis perempuan dalam perjalanan publikasi mereka. Penelitian ini
mengungkap bahwa keterbatasan ruang mendorong penulis perempuan mencoba media
alternatif demi mempublikasikan karya berperspektif perempuan (Cixous, 1976).
Remediasi atau perbandingan cara pandang tentang berbagai media menjadi dasar penulis
perempuan memetakan jenis-jenis media publikasi yang tersedia. Berdasarkan pemetaan
tersebut, penulis perempuan berpindah media (media switching) secara fleksibel sesuai
pertimbangan mereka tentang kendali atas isi tulisan, waktu publikasi, hingga perolehan
finansial dari penjualan novel. Artinya, ideologi media menjadi bekal menyusun taktik
untuk meraih kedaulatan dalam melakukan praktik publikasi. Upaya meraih kedaulatan
tersebut diperoleh melalui making do (De Certeau, 1984), yaitu menjadi pengguna media
aktif yang bisa memilih dan menciptakan peluang secara cerdik dengan menumpang pada
sumber daya yang tersedia.
Deskripsi Lengkap