Omnichannel merupakan cara belanja baru yang menggabungkan
pengalaman belanja secara daring dan luring yang akan memberikan pengalaman
belanja yang terjadi secara menyeluruh dan tidak terputus (seamless shopping
experiences). Berdasarkan riset omnichannel yang dilakukan oleh YouGov di tahun
2021, 83% masyarakat Indonesia sudah melakukan belanja baik secara daring
ataupun luring, termasuk juga generasi X. Sebagai cara belanja baru, omnichannel
memerlukan proses adaptasi dari konsumen terhadap teknologi yang dipakai dalam
berbelanja yaitu internet, telepon pintar dan media sosial yang akan dipakai untuk
menciptakan pengalaman belanja yang utuh. Teori Social Construction of
Technology (SCoT) dipergunakan untuk mengetahui bagaimana konstruksi sosial
teknologi yang terjadi dari pengalaman belanja daring dan luring yang sudah
dilakukan oleh generasi X terhadap penerimaan mereka kepada omnichannel
sebagai cara belanja baru. Penelitian dilakukan dengan metode analisa
fenomenologi intepretatif (interpretative phenomenological analysis) melalui
wawancara terhadap generasi X. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
generasi X sebagai relevant social group mencari keuntungan terbaik dari belanja
daring dan luring, terbentuknya interpretive flexibility terhadap pemanfaatan
teknologi dalam belanja, terdapat perbedaan dalam hal closure terhadap atribut
omnichannel, dan terjadinya stabilization dalam penerimaan terhadap omnichannel
sebagai cara belanja baru.
Deskripsi Lengkap