Penelitian difokuskan pada cuitan para netizen pendukung Ganjar Pranowo melalui
saluran media sosial Twitter atas pidato Puan Maharani, menggunakan kajian
semiotika komunikasi saat pertama kali sindiran Puan Maharani kepada Ganjar
Pranowo 22 Mei 2021. Penelitian mengungkap bentuk dan proses semiotika
menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure netizen Ganjar Pranowo di
Twitter,bagaimana netizen Ganjar Pranowo yang tak terorganisir mengampanyekan
Ganjar Pranowo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif konstruktivisme.
Sumber data penelitian berasal dari data primer yaitu amatan langsung dari akun-
akun Twitter pendukung Ganjar Pranowo serta data sekunder yang diperoleh dari
wawancara narasumber untuk memperkuat penelitian ini. Hasil penelitian
mengungkap berupa tanda-tanda (signs), kata (words), frase (phrases), dan kalimat-
kalimat (sentences) yang terkonstruksi di dalam cuitan para netizen pendukung
Ganjar Pranowo menunjukkan dalam pidato Puan Maharani terdapat bentuk
kampanye negatif terhadap Ganjar Pranowo menjelang pemilihan presiden
(Pilpres) 2024 mendatang. Output penelitian berupa saran dan kritik atas bentuk
dan proses seminotika yang ideal, baik pemilihan kata, frase, dan kalmat, dalam
komunikasi publik merujuk pada pidato Puan Maharani.
Deskripsi Lengkap