Penyebaran informasi memang terbilang cukup cepat selama pandemi Covid-19. Informasi
tersebut hadir bukan hanya tentang kebenaran vaksin Covid-19, tetapi informasi hoaks. Seiring
dengan faktor media sosial dan diskusi lingkungan sekitar dapat mempengaruhi persepsi
individu terhadap vaksin Covid-19. Selain itu, penyebaran informasi yang berlimpah
memberikan penilaian publik terhadap informasi hoaks. Dengan adanya persepsi tersebut akan
membentuk sikap publik terhadap vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana penilaian sosial publik terhadap vaksin pasca menerima informasi hoaks vaksin
Covid-19 dan bagaimana sikap publik terbentuk setelah adanya penilaian sosial terhadap
informasi hoaks vaksin Covid-19. Konsep persepsi publik, pembentukan sikap, dan teori
penilaian sosial dari Muzafer Sherif menjadi pisau analisis penelitian. Artikel ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan metode studi kasus intrinsik (intrinsik case study). Pengumupulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tiga informan. Adapun Hasil penelitian
menunjukan bahwa publik memiliki penilaian terhadap informasi hoaks vaksin Covid-19 dan
memiliki persepsi terhadap vaksin Covid-19 yang beragam di media sosial. Persepsi tersebut
yang kemudian membuat publik menentukan sikap untuk vaksinasi atau tidak. Temuan
penelitian ini memaparkan bahwa terdapat informan yang menerima sikap untuk vaksinasi dan
informan yang menolak sikap untuk vaksinasi. Kedua sikap tersebut dibentuk oleh penilaian
sosial yang mereka dapatkan di media sosial.
Deskripsi Lengkap