Penelitian ini menginvestigasi mediatisasi populisme Islam di Pilkada DKI 2017. Menggunakan teori mediatisasi politik dengan pendekatan strukturasi, penelitian
ini menelusuri bagaimana agensi media melakukan tindakan sosial memediatisasi
populisme Islam di Pilkada DKI dalam struktur mediatisasi hingga menciptakan
perubahan sosial tertentu. Melalui analisis wacana kritis ditemukan agensi media
memediatisasi populisme Islam di Pilkada DKI dalam tiga tipologi, yakni propulis
Islam, status quo terhadap populisme Islam, dan antipopulisme Islam. Dengan
pendekatan strukturasi ditemukan ketiga tipologi tindakan mediatisasi populisme
Islam menghasilkan perubahan sosial berupa peneguhan polarisasi sosial. Secara
lebih komprehensif, melalui pendekatan strukturasi ditemukan agensi media
dengan menggunakan rules logika politik dan logika komersialisme serta source
kebebasan pers, agensi media bertindak melegitimasi, membiarkan, dan
mendelegitimasi populisme Islam hingga menghasilkan perubahan sosial berupa
peneguhan polarisasi sosial.
Deskripsi Lengkap