Sebagai partai nasional dengan ideologi hindu garis keras dan lemah pada wilayah di luar
India Utara, diperlukan strategi khusus bagi partai Bharatiya Janata Party (BJP) untuk
meningkatkan eksistensinya pada negara bagian yang bukan basis tradisionalnya. Pada
tahun 2019, untuk pertama kalinya BJP mampu meningkatkan perolehan suaranya secara
signifikan di negara bagian Benggala Barat menjadi 18 kursi. Melalui pendekatan
kualitatif, penelitian ini membahas mengenai strategi yang digunakan oleh BJP pada
Pemilu tahun 2019 di negara bagian Benggala Barat menggunakan model political
marketing yang dikemukakan oleh Bruce I. Newman. Melalui tiga elemen kunci dari
model tersebut, yaitu voter segmentation, candidate positioning dan strategy formulation
and implementation, penelitian ini menjelaskan bagaimana strategi yang dilakukan oleh
BJP dan timnya memiliki pengaruh penting pada perluasan basis kekuasannya. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa ketiga elemen ini sejalan dengan strategi yang
digunakan BJP dalam meraih suara pemilih Hindu masyarakat Benggala Barat sehingga
mempengaruhi hasil akhir pemilu. Penelitian ini berkesimpulan, bahwa dalam meraih
kemenangannya BJP pertama-tama mencoba memahami wawasan para pemilihnya dan
isu yang berkembang di wilayah Benggala Barat, di mana menghasilkan bahwa segmen
masyarakat yang dominan dan sejalan dengan ideologi BJP adalah masyarakat Hindu
Bengal yang sedang mengalami peningkatan masalah komunal. Selanjutnya BJP
memposisikan dirinya dengan membentk citra sebagai pelindung umat hindu dan satu-
satunya alternatif bagi masyarakat. Kemudian untuk semakin menempatkan BJP di benak
pemilih, BJP membentuk platform kampanye yaitu menekankan pada isu identitas agama, dan menjangkau pemilih dengan jaringan akar rumputnya dan media sosialnya.
Deskripsi Lengkap