Penelitian ini menganalisis proses sekuritisasi dalam penanganan pandemi COVID-19 di Hungaria
berdasarkan teori sekuritisasi yang dikembangkan oleh Thierry Balzacq. Menurut teori
sekuritisasi, sebuah isu dibingkai sebagai isu keamanan yang harus segera ditangani karena
dianggap sebagai bahaya eksistensial yang mengancam keamanan nasional. Sekuritisasi pandemi
COVID-19 memberikan akses bagi Perdana Menteri Viktor Orbán untuk memerintah negaranya
lewat dekrit. Hal ini menuai kritik dari para aktor di ranah internasional maupun domestik, namun
banyak juga masyarakat Hungaria yang setuju dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Orbán
sebagai upaya pencegahan penyebaran virus. Para aktor sekuritisasi memiliki kapasitas untuk
menggunakan pendekatan keamanan dalam merespons isu kesehatan seperti pandemi COVID-19,
akan tetapi teori sekuritisasi yang dicetuskan oleh Balzacq menyebutkan bahwa konteks, kekuatan
dispositif, dan legitimasi dari audiens juga menentukan keberhasilan dari proses sekuritisasinya.
Penelitian ini menggunakan metode process tracing untuk menelusuri bagaimana konteks sosial
politik baik di ranah internasional maupun domestik serta interaksi antara para aktor dengan
audiens memungkinkan terjadinya sekuritisasi pandemi COVID-19 di Hungaria. Konteks sosial
politik di ranah internasional dan domestik menjadi krusial untuk diteliti karena dapat memberikan
gambaran terkait proses intersubjektif
Deskripsi Lengkap