Penggunaan kekayaan dalam politik elektoral menujukan hubungan antara
oligarki dan demokrasi di Indoensia. Argumen tesis ini ditunjukan dengan
menganalisa kasus dukungan pembiayaan Keluarga Mayasari terhadap calon
anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Partai Gerindra pada Pemilihan Umum
Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Temuan
penelitian menujukan bahwa dukungan pembiayaan Keluarga Mayasari terhadap
calon anggota DPRD Kota Tasikmalaya dari Partai Gerindra pada pemilihan umum
tahun 2019 terjadi karena adanya politik klientelisme. Kondisi tersebut membuka
ruang jejaring pertukaran sumberdaya politik antara Keluarga Mayasari sebagai
pemilik material sekaligus pemilik kekuasaan politik dengan calon anggota DPRD
Kota Tasikmalaya dari Partai Gerindra. Dukungan pembiayaan diberikan untuk
memenangkan calon yang diusung Keluarga Mayasari dimana pembiayaan tersebut
terbagi pada dua jenis, yaitu pinjaman dan dana hibah. Pemberian dukungan
pembiayaan yang terjadi pada pemilu tahun 2019 memberikan dampak sistemik
bagi DPC Partai Gerindra, seperti adanya interpensi dalam penentuan calon dan
nomor urut calon, terjadi perpecahan di internal anggota dewan fraksi Partai
Gerindra, serta terjadinya perubahan pengurus DPC Partai Gerindra oleh orang-
orang yang memiliki kedekatan dengan Keluarga Mayasari.
Deskripsi Lengkap