Penelitian ini membahas kombinasi Pilkada calon tunggal dengan sistem noken
mengambil studi kasus pada Pilkada Tahun 2018 di Kabupaten Mamberamo Tengah,
Papua. Terdapat dua permasalahan dalam penelitian ini, pertama, bagaimana dampak
pemilihan sistem noken terhadap kemenangan calon tunggal petahana, kedua, bagaimana
prinsip deliberasi dalam pemilihan sistem noken dengan calon tunggal. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksplanatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menerangkan, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian terkait sistem noken dan
calon tunggal. Hasil penelitian terkait dampak sistem noken menunjukkan bahwa
penerapan model pemilihan sistem noken pada pemilihan calon tunggal lebih memberi
keuntungan dan berdampak semakin menguatkan peluang kemenangan calon tunggal
petahana. Sedangkan terkait prinsip deliberasi dalam pemilihan sistem noken dengan
calon tunggal menunjukkan hadirnya pemilih kotak kosong menandakan ruang deliberasi
tidak terabaikan, baik pemilih maupun kepala suku bebas menentukan keputusan serta
ketersediaan ruang publik masih berjalan bebas sesuai basis pemilihnya. Impilkasi teoritis
local strongmen relevan untuk memotret eksistensi petahana. Teori ini dapat membantu
melihat eksistensi petahana dengan menganalisa modal kekuatan yang dimiliki petahana
yang menjadi daya tarik dari partai-partai politik dan kelompok informal lainnya.
Sedangkan implikasi teori demokrasi deliberatif menunjukkan sistem noken pada Pilkada
Kabupaten Mamberamo Tengah Tahun 2018 selaras dengan prinsip dasar demokrasi
deliberatif yang memungkinkan adanya ruang publik.
Deskripsi Lengkap