Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0036-2021/ETS-POL Muh p
Judul Politik Kekerabatan di Banten: Studi Perbandingan Praktik Klientelistik Keluarga Jayabaya di Kabupaten Lebak dan Keluarga Iskandar di Kabupaten Tangerang pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2018
Pengarang Muhamad Syamsul Hidayat
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Banten, Dinasti Jayabaya, Dinasti Iskandar, Klientelisme, Patronase .
Kata Kunci Banten, Jayabaya Dynasty, Iskandar Dynasty, Clientelism, Patronage.
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0036-2021/ETS-POL Muh p 0036-2021/ETS-POL TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79576
Sampul
Abstrak
Persaingan perebutan kekuasaan di Provinsi Banten dipenuhi oleh politik kekeluargaan atau dinasti. Survivalitas keluarga Jayabaya dan keluarga Iskandar di tengah proliferasi dan dominasi keluarga Ratu Atut belum banyak diteliti oleh para ilmuwan sejauh ini. Penulis menggunakan metode kualitatif berdasarkan wawancara dan literatur terkait. Adapun teori yang digunakan adalah klientelisme dari Aspinall dan Berenschot (2019) untuk membandingkan hakikat jejaring, pola kontrol, hakikat sumber daya dan derajat intensitas kedua daerah tersebut. Hasilnya (1) Alasan dari kemampuan keluarga Jayabaya dan Iskandar mempertahankan kekuasaannya selama 20 tahun selain karena alasan ketokohan juga karena keduanya menggunakan praktik klientelisme yakni pertukaran sumber-sumber daya material atau manfaat dengan dukungan politik, (2) praktik klientelisme yang dilakukan oleh keluarga Jayabaya menggunakan jejaring informal ormas Jarum sedangkan keluarga Iskandar menggunakan jejaring formal birokrat dan partai politik bersama dengan pengusaha, (3) keluarga Jayabaya cenderung menggunakan sumber daya publik dalam pertukaran klientelistik sedangkan keluarga Iskandar cenderung lebih banyak menggunakan sumber daya privat yang bersumber pada bisnis properti dan hubungan kerjasama dengan pengusaha, dan (4) diskresi partai politik pada dominasi keluarga Jayabaya lebih rendah dan cenderung pada sumber daya patronase yang bersifat publik dibanding dengan keluarga Iskandar. Akhirnya politik kekerabatan menghambat persaingan politik dan praktik klientelisme mendegradasi kualitas partisipasi dan kebebasan individu.