Deskripsi Lengkap

Tesis
No. Panggil 0039-2021/ETS-POL Ada d
Judul Dinasti Politik dan Ulama dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Banten. Studi Kasus Dukungan Dinasti Tb Chasan Sochib, Dinasti Jayabaya dan Ulama kepada Pasangan Joko Widodo-Ma?ruf Amin pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 di Banten
Pengarang Tb. Adam Ma'rifat
Penerbit dan Distribusi 2021
Subjek Powercube, Klientelisme, Politik Identitas
Kata Kunci Powercube, Clientelism, Identity Politics
Lokasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0039-2021/ETS-POL Ada d 0039-2021/ETS-POL TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 79579
Sampul
Abstrak
Penelitian ini menganalisa peran dinasti politik Tb Chasan Sochib, dinasti Jayabaya, dan kelompok ulama dalam upaya pemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma?ruf Amin pada Pilpres 2019 di Banten. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui interaksi ketiganya dan penyebab kekalahan pasangan Jokowi - Ma?ruf Amin di Banten. Keterlibatan keluarga dinasti politik tersebut dan ulama kharismatik dalam pemenangan Jokowi - Ma?ruf Amin idealnya berimbas pada kemenangan di Banten pada kontestasi Pilpres 2019. Terlebih Ma?ruf Amin merupakan putera daerah Banten. Penelitian ini menggunakan perspektif teori powercube dan klientelisme dalam menganalisa dukungan terhadap Jokowi-Ma?ruf Amin. Dalam penelitian ini terdapat tiga dimensi teori Powercube yang dikemukakan John Gaventa, yakni; level, bentuk, dan ruang serta interrelasi ketiganya yang dapat mengkaji postur kekuatan pada proses pemenangan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan menggali informasi kepada informan keluarga dinasti Tb. Chasan Sochib, informan internal dinasti Jayabaya, dan kiai/ulama pendukung Jokowi-Ma?ruf di Banten melalui teknik wawancacra. Hasil penelitian menunjukan penyebab kekalahan Jokowi-Ma?ruf Amin tidak berjalannya mesin pemenangan sebagai bentuk kekuatan yang terlihat, narasi politik yang lemah sebagai bentuk kontra narasi dalam kekuatan yang tidak terlihat dan kuatnya narasi politik identitas dan hoaks dalam ruang yang diciptakan oleh lawan. Narasi politik identitas dan hoaks sebagai kekuatan yang tidak terlihat dalam ruang yang diciptakan menjadi faktor utama penyebab kekalahan Jokowi-Ma?ruf Amin di Banten. Narasi politik identitas Agama menyebabkan mesin pemenangan tidak berjalan, tersanderanya kepentingan personal dinasti, kontra narasi oleh ulama menjadi lemah, dan menyebabkan praktik klientelisme tidak berhasil mendapatkan simpati masyarakat. Implikasi teoritis dalam penelitian ini menghasilkan fenomena praktik klientelisme tidak dapat melawan politik identitas agama di Banten dalam konteks pilpres. Sedangkan teori powercube mampu memetakan kekuatan secara lebih terperinci dalam suatu fenomena politik.