Penelitian ini bertujuan menjelaskan proses pengambilan keputusan keikutsertaan individu
dalam vaksinasi COVID-19 yang dilatarbelakangi oleh pandangan tentang risiko COVID-19
dan tekanan struktural berupa kebijakan kewajiban penerimaan suntikan vaksin bagi
masyarakat. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa faktor internal berupa kepercayaan
terhadap vaksin dan juga pandangan risiko kesehatan akibat paparan virus COVID-19, serta
faktor eksternal berupa interaksi peer-to-peer dan ikatan sosial individu dalam komunitas,
sebagai dua faktor yang bergerak secara terpisah dalam melatarbelakangi keputusan seseorang
dalam melakukan vaksinasi. Peneliti berargumen bahwa terdapat keterkaitan antara faktor
internal dan faktor eksternal sebagai dua hal yang bergerak secara beriringan dalam proses
pengambilan keputusan keikutsertaan individu yang pada awalnya memutuskan menolak
suntikan vaksin COVID-19. Hasil studi ini menunjukkan bahwa keputusan vaksin pada
individu berubah ketika faktor internal berupa pandangan bahwa paparan virus COVID-19
tidak berbahaya bagi kondisi tubuh, diintervensi oleh faktor eksternal berupa tekanan kebijakan
pemerintah yang mewajibkan penerimaan suntikan vaksin bagi masyarakat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa faktor eksternal memiliki kekuatan yang lebih besar dalam mendorong
keputusan individu untuk melakukan vaksin COVID-19 daripada faktor internal. Studi ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui
wawancara mendalam kepada individu dari kelompok masyarakat umum yang pada awalnya
menolak suntikan vaksin kemudian memutuskan untuk menerima suntikan vaksin COVID-19.
Deskripsi Lengkap