Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana konstruksi gender
direpresentasikan dalam film animasi Disney Princess ?Raya and the Last Dragon?
melalui penokohan, adegan (scene) dan narasi (monolog atau dialog). Studi-studi
terdahulu mengenai representasi perempuan pada film animasi Disney tentang
?Princess? tahun 1950-1990-an menunjukkan masih kental stereotip gender
berbasis konstruksi feminitas pada perempuan, dan maskulinitas pada laki-laki.
Sementara pada kurun 2000an hingga akhir 2000an film film Disney menunjukkan
konstruksi perempuan sebagai pemberontak dan ambisius. Seiring dengan wacana
pergeseran konstruksi kepada pencairan gender di masyarakat, pertanyaannya
apakah Disney juga mempresentasikannya dalam film filmnya? Melalui kajian
terhadap film Disney bergenre princess, ?Raya and The Last Dragon? (2021) akan
digali apakah film tersebut sudah lebih progresif dalam merepresentasikan isu
gender? Dalam arti, film tersebut mengkonstruksikan suatu gagasan tentang
feminitas dan maskulinitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif semiotika oleh Roland Barthes untuk menganalisis makna representasi
dalam tanda/simbol. Teknik dokumentasi dilakukan dengan teknik screencapture
sebagai pengumpulan data. Hasil Penelitian menunjukkan bagaimana adanya tiga
representasi, antara lain: (1) Raya sebagai Pendekar Perempuan; (2) Raya sebagai
PemimpinPerempuan; (3) Raya sebagai Perempuan Mandiri. Hasil kajian
menunjukkan bahwa perempuan direpresentasikan sebagai karakter yang maskulin,
digambarkan dengan sifat tangguh, dominan, dan mandiri. Konstruksi gender
tradisional yang cenderung stereotip kini bergeser ke arah yang lebih progresif.
Deskripsi Lengkap