LPKA menyediakan fasilitas, dan menerapkan aturan yang sama kepada semua anak binaan dengan tujuan untuk menunjang program pembinaan. Selama berada di LPKA, anak binaan juga mengalami proses enkulturasi dan internalisasi yang sama. Akan tetapi, respon siswa binaan terhadap pembinaan tidak selalu sama. Tesis ini menjelaskan respon-respon yang terbentuk pada anak binaan dalam mengikuti program pembinaan di LPKA. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, sejak Januari hingga Maret 2023 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Kendari. Penelitian ini menggunakan metode etnografi, dengan teknik pengumpulan datanya adalah pengamatan berjarak, pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Temuan dalam tesis ini dianalisis dengan model connectionism yang dikembangkan oleh Claudia Strauss dan Naomi Quinn. Adapun respon yang terbentuk adalah respon mental berupa makna dan juga respon tindakan. Perbedaan respon anak binaan dalam menjalani pembinaan di LPKA disebabkan karena adanya pengalaman hidup yang berbeda. Pengalaman hidup terinternalisasi dalam diri inividu menjadi pengetahuan dan membentuk skema. Pengetahuan yang membentuk skema akan menjadi sebuah makna jika mendapatkan rangsangan dari struktur ekstrapersonal. Skema yang membentuk makna mengandung daya motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk bertindak. Pengetahuan yang teraktifkan karena rangsangan dari struktur ekstrapersonal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan respon pada anak binaan, baik respon mental maupun tindakan.
Deskripsi Lengkap