Penelitian mengenai kekerasan seksual terkait konflik bersenjata (SVAC) telah berkembang pesat selama dekade terakhir. Tinjauan literatur ini menyoroti minimnya perhatian yang diberikan terhadap isu kekerasan seksual dalam konflik bersenjata secara politis pada tahun-tahun formatif disiplin HI. Melibatkan sintesis penelitian dari Ilmu Hubungan Internasional dan ilmu sosial lainnya, baik dalam pendekatan teoritis maupun empiris, penelitian ini menggunakan metode tinjauan kritis terhadap 63 literatur yang terdistribusi di berbagai basis data akademik yang terakreditasi. Dari analisis tersebut, tinjauan ini mengemukakan tiga tema besar yang mendominasi literatur terkait SVAC, yaitu konseptualisasi kekerasan seksual, tinjauan multidimensional, dan tata kelola global. Dengan memetakan konsensus dan perdebatan dari perspektif feminisme HI dan teori kritis HI, temuan penelitian menunjukkan bahwa fokus pembahasan masih sebagian besar masih berkutat pada konseptualisasi dan kontekstualisasi SVAC. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan perlunya penelitian empiris lebih lanjut, terutama dalam hal diversifikasi pembahasan dan evaluasi kebijakan normatif yang telah diterapkan, seiring dengan penegasan pengisian kesenjangan terkait dampak teknologi, peran aktor nonnegara, dan studi khusus terhadap korban laki-laki serta pelaku perempuan dalam SVAC. Kekurangan dalam desain empiris, khususnya terkait representasi identitas, menunjukkan perlunya penerapan metode campuran dan pendekatan studi interdisipliner guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih relevan bagi pembuat kebijakan dan praktisi.
Deskripsi Lengkap