Deskripsi Lengkap

Skripsi
No. Panggil : 0012-2023/ESK-HI Kar k
Judul : Kajian Critical Refugee Studies terhadap Global Utara dalam Perlindungan
Pengarang : Karima Taushia Ahmad
Strata :
Pembimbing : Dwi Ardhanariswari Sundrijo, S.Sos., M.A., Ph.D.
Fakultas : Fisip
Tahun : 2023
Open/Membership :
Ketersediaan
Nomor Panggil No. Barkod Ketersediaan
0012-2023/ESK-HI Kar k 0012-2023/ESK-HI TERSEDIA
Ulasan Anggota
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 80617
Sampul
Abstrak
Dalam kajian perlindungan pengungsi, istilah ?Global Utara? digunakan untuk merujuk pada pemenang Perang Dunia 2 ? kini telah bermetamorfosis menjadi negara demokrasi kaya ? yang secara tradisional merupakan negara penerima pengungsi. Dengan power dominan secara historis dalam sistem internasional juga produk domestik bruto (PDB) yang relatif lebih tinggi, fokus terhadap Global Utara umum ditemui dalam kajian pengungsi seiring dengan fenomena meningkatnya jumlah pencari suaka yang secara langsung mencari perlindungan ke negara-negara di dalamnya. Namun, tendensi resktriktif terhadap pengungsi Selatan pasca Perang Dingin justru ditemui baik pada level legal maupun diskursus umum. Oleh karena itu, pendekatan Critical Refugee Studies (CRS) digunakan untuk memahami peran Global Utara dalam perlindungan pengungsi internasional. Tugas karya akhir ini meninjau 33 literatur yang merefleksikan pemikiran CRS, yaitu peka terhadap kondisi historis yang melahirkan marjinalisasi pengungsi, melakukan politisasi terhadap pengalaman pengungsi sebagai aktor di dalam sistem internasional, dan berpihak pada perubahan transformatif secara legal dan politik. Dengan menggunakan metode tipologi, keseluruhan literatur tersebut dikategorisasikan ke dalam dua tema besar: 1) CRS dalam aspek formal/legal dan 2) CRS dalam aspek nonformal. Penulis menemukan bahwa relasi kuasa akibat kolonialisme mengarahkan konseptualisasi legal pengungsi yang eksklusioner terhadap pengungsi Selatan, sementara ketetapan legal kontemporer dan kehadiran institusi internasional tidak mampu melampaui kepentingan nasional negara-negara Utara. Adapun Othering terhadap pengungsi Selatan yang termanifestasi dalam representasi stereotip sempit lebih jauh lagi menjustifikasi dan memelihara pendekatan restriktif Global Utara dalam perlindungan pengungsi. Kesenjangan pembahasan terkait fenomena displacement Global Selatan dan kontribusi kajian keamanan internasional dalam ilmu Hubungan Internasional perlu ditelaah lebih dalam untuk tinjauan literatur selanjutnya.