Skripsi ini membahas tentang upaya intervensi sosial dari Save The Children pada remaja yang mengalami grief pasca kematian orang tua akibat Covid-19. Hal ini didasarkan dari fenomena Covid-19, dimana Covid-19 telah mengakibatkan kematian bagi orang tua. Bagi remaja, kehilangan orang tua merupakan kejadian yang sulit diterima dan menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan remaja. Dimana usia remaja merupakan usia yang krusial dan sangat memerlukan intervensi serta peran dari orang tua dalam menjalankan tugas perkembangan pada masa remaja. Namun, ketika remaja dihadapkan pada situasi dimana mereka tidak mendapatkan peran orang tua akibat adanya Covid-19 yang menjadikan remaja kehilangan peran orang tua, sehingga pada akhirnya remaja mengalami grief. Beberapa gambaran dari kehidupan remaja yang kehilangan orang tua akibat Covid-19 cukup beragam. Sebagian remaja mengalami trauma, pemberontakan, rasa sedih yang berlarut-larut, serta remaja menutup diri dari lingkungan sosial maupun keluarga. Permasalahan yang dialami remaja sulit diatasi tanpa adanya bantuan lembaga, hal ini dikarenakan wali asuh sebagai pengganti orang tua bagi remaja belum memiliki kemampuan pengasuhan dan pemahaman kondisi grief remaja. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya dan manfaat dari intervensi grief remaja pasca kematian orang tua akibat Covid-19 oleh Save The Children. Skripsi ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan 9 informan, yang terdiri dari 3 remaja, 3 wali asuh, 2 Pekerja Sosial, dan 1 ketua pelaksana program. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2023. Program intervensi dilaksanakan dari Januari 2022 hingga Agustus 2023, sehingga penelitian ini memiliki keterbatasan data karena informan harus mengingat kembali kejadian yang sudah berlalu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pekerja sosial melakukan intervensi sebagai bentuk layanan intervensi dalam membantu remaja mengatasi grief, yaitu dengan melaksanakan kegiatan intervensi bagi remaja dan wali asuh. Intervensi yang diberikan kepada wali asuh terdiri dari adanya kegiatan edukasi keluarga untuk meningkatkan wawasan wali asuh dalam melakukan pengasuhan pada remaja disertai adanya kegiatan konsultasi untuk membantu wali asuh mengatasi hambatan dan masalah dalam mengasuh remaja. Intervensi pada remaja terdiri dari adanya intervensi melalui media jurnal sebagai sarana mengenal dan mengekspresikan emosi, kegiatan terapi sebagai sarana mengatasi emosi dan konflik yang dialami remaja, dan disertai adanya intervensi melalui penguatan diri remaja. Dari berbagai kegiatan intervensi, dapat disimpulkan bahwa intervensi yang dilakukan Pekerja Sosial memberikan manfaat. Bagi remaja, kegiatan intervensi mampu meningkatkan keberfungsian sosial dan kemampuan diri remaja dalam memahami emosi. Dengan pemahaman emosi yang dimiliki remaja, remaja dapat bersikap lebih percaya diri atas kemampuan dan keberadaannya. Hal ini menjadikan remaja dapat menjalankan tugas perkembangannya secara lebih optimal. Bagi wali asuh, kegiatan intervensi memberikan ilmu dan pengetahuan baru mengenai pengasuhan dan pemahaman kondisi remaja di masa grief, dimana wali asuh menjadi semakin mengerti untuk mengambil sikap dan tindakan yang tepat dalam mengasuh remaja yang mengalami grief. Intervensi kepada wali asuh juga membantu wali asuh dalam menjalankan peran mereka sebagai orang tua, dimana wali asuh menjalankan perannya sebagai seperti pendidik, pemimpin, tokoh panutan, teman, dan pengasuh.kepada remaja, sehingga remaja menjadi berfungsi kembali secara sosial dan dapat berperan dalam lingkungan masyarakat.
Deskripsi Lengkap