Perempuan rentan mengalami kekerasan, baik di dunia nyata maupun dalam ruang siber (cyber space). Bahkan kekerasan yang terjadi di ruang fisik diungkapkan dalam ruang siber melalui media sosial, seperti disebarkannya video yang memperlihatkan peristiwa kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana reaksi sosial nonformal berupa komentar yang ditulis oleh pengguna media sosial pada video kekerasan terhadap perempuan di Cinere kota Depok. Komentar-komentar yang ditujukan pada video kekerasan terhadap perempuan dikaji dengan menggunakan konsep patriarki, kekerasan terhadap perempuan, viktimisasi serta juga memanfaatkan teori symbolic reality dan pemikiran feminis mengenai maskulinitas. Hasilnya diperoleh bahwa, berbagai komentar baik yang mendukung atau yang tidak mendukung korban merepresentasikan realitas sosial yang diyakini oleh pengguna media sosial. Banyak pula komentar yang berpihak pada korban, baik perempuan yang mendapatkan kekerasan maupun anak yang ada di samping korban. Selain itu, komentar yang menyalahkan korban (victim blaming) juga ditemukan. Perempuan yang menjadi korban kekerasan di dunia nyata masih mendapatkan kekerasan lagi di ruang siber melalui komentar yang diberikan oleh pengguna media sosial. Dapat disimpulkan dari total 399 komentar yang dianalisis, terdapat komentar yang mendukung dan yang tidak mendukung perempuan sebagai korban kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki. Perbedaan komentar yang terlihat pada unggahan video kekerasan tersebut didasarkan pada realitas simbolik yang diyakini berbagai macam.
Deskripsi Lengkap