Pembicaraan mengenai adaptasi terhadap perubahan iklim biasanya membicarakan mengenai teknologi saja atau kebijakan saja. Pembahasannya juga lebih banyak membahas mengenai sektor transportasi dan sektor industri. Ketika membicarakan sektor agrikultur juga lebih berfokus mengenai peternakan yang memang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang banyak. Selain peternakan, aktivitas agrikultur yang menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cukup besar adalah budidaya padi. Dalam kasus Vietnam, budidaya padi menghasilkan gas rumah kaca yang lebih besar dari sektor transportasi. Namun, budidaya padi juga sangat terganggu oleh perubahan iklim. Sementara budidaya padi banyak dilakukan di negara berkembang seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia yang belum tentu memiliki sumber daya yang memadai dalam menghadapi perubahan iklim. Oleh karena itu, penelitian ini akan membandingkan bagaimana ketiga negara merespons isu perubahan iklim berdasarkan studi kasus kebijakan terkait tanaman padi. Penelitian ini menggunakan teori modernisasi ekologis yang melihat solusi dalam menghadapi isu perubahan iklim dengan inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan dan kebijakan pemerintah. Kebijakan yang mendorong agar masyarakat dan pihak swasta berpartisipasi dalam pencegahan perubahan iklim. Penelitian ini menemukan bahwa setiap negara memiliki orientasi yang berbeda-beda sehingga menghasilkan pengimplementasian kebijakan dan teknologi yang berbeda-beda sesuai dengan konteks dan sejarah setiap negara. Sejarah yang dimaksud adalah sejarah budidaya padi di suatu negara. Sementara itu, konteks setiap negara yang dimaksud adalah konteks seperti permasalahan yang dihadapi, orientasi petani dalam budidaya padi di suatu negara, serta peran suatu negara di pasar internasional.
Deskripsi Lengkap