Adanya perilaku tidak menyenangkan seperti perlakuan diskriminatif, kepemimpinan yang otoriter dan pengelolaan organisasi yang sewenang-wenang, intimidasi dan ancaman, fitnah dan berita bohong, menjatuhkan rekan kerja dan meremehkan bawahan, dan mengadukan perbincangan atau perbuatan rekan kerja kepada pimpinan telah menyebabkan adanya toxic relationship di lingkungan kerja. Tesis ini fokus pada tiga hal, yang pertama adalah perilaku toxic yang dilakukan oleh toxic person pada pegawai, yang kedua adalah respon dan kesehatan mental pegawai akibat perilaku toxic tersebut, yang terakhir adalah lingkungan dan budaya organisasi di tempat kerja. Informan dipilih berdasarkan keragaman gender, status perkawinan, lama bekerja, dan perbedaan struktur di tempat kerja. Metode penelitian kualitatif dipilih untuk menggambarkan situasi dan kondisi di lapangan dengan lebih detil. Wawancara mendalam dengan life history, pengamatan terlibat, dan otoetnografi juga dilakukan agar mengetahui apa yang dialami dan dirasakan oleh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya toxic relationship di lingkungan kerja mempengaruhi pegawai dalam bentuk turunnya produktivitas, adanya gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi, kondisi fisik yang buruk sehingga mengakibatkan kurangnya kehadiran di tempat kerja, dan buruknya hubungan dengan pasangan.
Deskripsi Lengkap