Tragedi 9/11 menjadi salah satu tragedi terorisme yang paling besar sepanjang sejarah. Meletusnya tragedi tersebut menyebabkan adanya stigmatisasi terhadap agama Islam karena pelaku dari tragedi tersebut adalah jaringan terorisme radikal Al-Qaeda yang dianggap identik dengan agama Islam. Stigma-stigma yang dihasilkan adalah stigma yang menarasikan agama Islam sebagai agama yang negatif dan bahkan, Islam sering langsung dianggap sama dengan agenda atau peristiwa-peristiwa terorisme. Narasi negatif Islam ini tersebar secara global. Berbagai upaya telah banyak dilakukan oleh negara, institusi internasional, dan juga komunitas diaspora untuk membantu menghilangkan stigma negatif terhadap Islam yang akhirnya melahirkan paham Islamofobia. Sehingga, penelitian ini mencoba untuk fokus pada tindakan yang dilakukan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia dalam membantu untuk menghilangkan stigma negatif terhadap Islam khususnya di Belanda. Dengan studi kasus komunitas diaspora Islam Indonesia yang ada di Belanda, Makalah Proyek Akhir ini berusaha untuk melihat bagaimana upaya yang dilakukan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia yang ada di Belanda untuk merasionalisasi narasi negatif terhadap Islam yang melahirkan paham Islamofobia, melalui interfaith dialogue model Timur Tengah. Hasil dari penelitian ini menemukan beberapa tipologi interfaith dialogue Timur Tengah juga digunakan oleh komunitas diaspora Islam Indonesia di Belanda untuk mengurangi stigma negatif terhadap Islam tersebut, yaitu (1) harmony model dan (2) dialogue for life model. Robusta.
Deskripsi Lengkap