Smartcity atau kota pintar merupakan konsep pembangunan kota untuk membangun berbagai aspek di wilayah perkotaan secara komprehensif sehingga dapat mewujudkan pelayanan umum yang maksimal. Pemerintah Kota Batu sudah mewujudkan rencana pembangunan kota pintar dalam Masterplan Batu Smartcity tahun 2017-2022. Ini merupakan komitmen bersama dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan smart nation. Implementasi pembangunan kota pintar membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit karena terdapat 6 dimensi kota pintar yang harus dipenuhi oleh Kota Batu. Bantuan dari luar negeri dapat memudahkan akses kepada sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan utamanya untuk membantu pembangunan di kota kecil. Metode untuk mengeksplor kasus ini menggunakan adalah kualitatif dengan menggunakan wawancara dan studi pustaka sehingga dapat mendeskripsikan dinamika kerja sama Kota Batu dengan Australia Barat yang berpulang memberikan akses kepada sumber daya yang dibutuhkan untuk pembangunan kota pintar. Kota Batu pada kerja sama ini berfokus pada dimensi smart society untuk pengembangan pendidikan inklusi. Kontribusi yang diberikan dari kerja sama Kota Batu dengan Australia Barat cenderung minimal dikarenakan Pelaksanaan Diplomasi Kota Batu yang belum maksimal. Identitas Diplomasi Kota di kelima aspek (centrality, capacity, proactivity, hybridity, dan responsibility) masih belum berjalan dengan baik. Selain itu, hambatan seperti kurangnya kualitas sumber daya manusia, kurangnya mekanisme birokrasi, dan pandemi covid-19 menghalangi kelancaran kerja sama dengan Australia Barat.
Deskripsi Lengkap