Partisipasi masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata kelola kolaboratif. Dengan tata kelola kolaboratif dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah dan mewujudkan kesejahteraan sosial. Permasalahan sampah di Kota Bandung disebabkan oleh rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pengurangan sampah di rumah tangga dan sektor informal. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada program Kang Pisman di Kota Bandung untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam program Kang Pisman di Kota Bandung dengan melihat 4 strategi melalui pendekatan Collaborative Governance, Community Development, Circular Economic dan Tata Kelola Berbasis Digital melalui Pengolahan Sampah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi Peningkatan Partisipasi Masyarakat pada program Kang Pisman di Kota Bandung berjalan dengan baik. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan program Kang Pisman yang menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat saja, namun juga terdapat faktor pemicu dari ekonomi sirkular, peningkatan tata kelola kolaboratif dan sosialisasi menggunakan digital.