Penelitian ini membahas bentuk-bentuk adaptabilitas dan kopabilitas yang dilakukan oleh Faith-Based Organization (FBO) Pondok Sosial Rumah Kerang dalam lingkungan yang berubah. Pendekatan penelitian yang dipakai adalah kualitatif dengan studi kasus. Contingency Theory digunakan sebagai dasar penelitian, sehingga bila struktur organisasi dinamis/adaptif, maka organisasi tersebut akan semakin mudah melakukan adaptabilitas dan kopabilitas. Sementara itu struktur Kongregasi yang menaungi FBO ini membuat struktur yang tersentralisasi, yang nampaknya bisa menjadi hambatan FBO dapat menyesuaikan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sentralisasi pada Kongregasi menentukan pilihan-pilihan bentuk adaptabilitas dan kopabilitas. Apabila perubahan faktor lingkungan eksternal dan faktor internal memerlukan pertimbangan nilai, keyakinan, norma, dan ideologi, maka FBO akan menggunakan struktur yang sentral. Dalam keadaan ini, bentuk yang digunakan adalah adaptabilitas dengan resisting(menolak perubahan dan menggunakan nilai yang sudah dipakai) atau kopabilitas dengan stalling (menunda perubahan saat berhadapan dengan sesuatu yang berpotensi konflik nilai). Oleh sebab itu ketika FBO Kongregasi ingin melakukan perubahan berencana, perlu dilakukan secara menyeluruh, karena budaya organisasi berlaku secara sentral di dalam struktur organisasi. Bila tidak berkenaan dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, FBO akan lebih fleksibel menentukan adaptabilitas dalam bentuk menyesuaikan dengan lingkungan atau mengendalikan lingkungan dan menentukan bentuk kopabilitas dalam bentuk menyelesaikan atau menahan. Bila FBO ingin mengembangkan teknologi pelayanan, maka perlu memerhatikan struktur organisasi yang lebih dinamis, dan dilakukan secara menyeluruh pada Kongregasi di tingkat nasional (provinsi).