Meningkatnya popularitas komoditas porang di sektor pertanian Indonesia menjadi satu topik yang menarik perhatian untuk dilakukan penelitian. Dengan berbagai manfaat yang dimiliki, porang menjadi komoditas ekspor yang mendadak populer saat ini. Namun, jumlah produksi porang masih jauh untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya pemberdayaan petani dalam budidaya porang sehingga produktivitas porang dapat meningkat. Fenomena yang terjadi di Desa Kepel, Kabupaten Madiun adalah pemberdayaan petani dalam budidaya porang diinisiasi oleh petani lokal yang terdapat dalam komunitas itu sendiri. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan atau gap dari penelitian sebelumnya terkait pemberdayaan petani yang cenderung di prakarsai oleh aktor-aktor eksternal. Dengan demikian, tujuan pertama penelitian ini adalah menggambarkan dan menganalisis secara mendalam proses pemberdayaan petani porang di Desa Kepel. Tujuan kedua adalah menganalisis manfaat pemberdayaan budidaya porang bagi petani di Desa Kepel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan focus group discussion dengan informan berjumlah 14 yang terdiri dari pengurus Kelompok Tani Porang Sarwo Asih, aparat Desa Kepel, petani dan masyarakat lokal Desa Kepel. Hasil penelitian menggambarkan proses pemberdayaan petani dalam budidaya porang di Desa Kepel, dimulai dari petani menghadirkan kembali pengalaman yang tidak memberdayakan, petani mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan yaitu karena adanya ketidakpastian pendapatan petani. Petani mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi dan melihat peluang untuk mengembangkan komoditas baru. Dengan basis daya yang dimiliki, kemudian para petani mengembangkan rencana aksi dan mengimplementasikan melalui sosialisasi, pelatihan budidaya porang, pemantauan dan pendampingan, serta festival jumbo porang. Di seluruh proses pemberdayaan tersebut ditemukan fakta bahwa petani lokal mampu untuk melakukan sebuah perubahan dan menunjukkan bahwa kekuatan perubahan dapat berakar dari komunitas itu sendiri. Sementara itu, manfaat pemberdayaan bagi petani mencakup pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya porang, serta manfaat secara ekonomi dan sosial
Deskripsi Lengkap