Dalam politik formal, salah satu isu utama yang sering dibahas adalah kurangnya representasi politik yang memadai bagi kelompok minoritas. Hal tersebut juga berdampak pada timbulnya ketimpangan dalam kebijakan politik yang memengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Penelitian ini akan membahas tentang hadirnya representasi politik masyarakat ?Ugamo Malim? atau Parmalim dalam kontestasi elektoral di Kabupaten Toba Samosir pada tahun 2009. Representasi dalam hal ini merujuk pada hadirnya seseorang sebagai wakil dari kelompok minoritas ini di lembaga legislatif melalui proses pemilihan umum. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori representasi politik, yang memfokuskan pada representasi deskriptif dan representasi substantif. Melalui penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, artikel ini menunjukkan bagaimana representasi politik masyarakat minoritas Parmalim diwujudkan dalam struktur kelembagaan formal dan bagaimana dampak dari hadirnya Monang Naipospos sebagai representasi politik terhadap masyarakat Parmalim. Dalam mewujudkan representasi politik dilakukan melalui pendekatan Sosiokultural untuk menarik simpati masyarakat. Kehadiran Monang Naipospos yang berdampak signifikan sebagai representasi politik dari kelompok minoritas terhadap masyarakat Parmalim itu sendiri, yang dibuktikan melalui pembenahan pada sarana pendidikan bagi anak- anak komunitas Parmalim.
Deskripsi Lengkap