Penelitian ini meneliti permasalahan mengapa Anne Ratna Mustika berhasil dan Daniel Mutaqien Syafiuddin gagal dalam pilkada, meskipun keduanya memiliki latar belakang politik kekerabatan yang kuat. Argumen penelitian berpusat pada pengaruh kombinasi warisan kekerabatan dan kemampuan manajerial dalam politik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif komparatif. Teori yang diterapkan meliputi Dimensi dan Derajat Politik Kekerabatan oleh Pierre Bourdieu dan Patrick Chabal & Jean-Pascal Daloz. Temuan menunjukkan Anne berhasil memanfaatkan ikatan kekerabatannya, khususnya melalui pernikahannya dengan Dedi Mulyadi, sedangkan Daniel gagal memanfaatkan modal simbolik dan materialnya. Kesimpulan penelitian ini adalah kesuksesan politik tidak hanya bergantung pada warisan kekerabatan, tetapi juga pada kemampuan individu dalam mengelola sumber daya tersebut. Implikasi teoritis dari studi ini menekankan pentingnya integrasi antara kekerabatan dan strategi manajerial yang efektif dalam politik. Kekuatan kekerabatan bisa terbatas tanpa dukungan kemampuan pribadi dan strategi yang efektif. Studi ini memberikan wawasan baru tentang dinamika kekerabatan dalam politik lokal. Ini menjawab pertanyaan mengapa terjadi perbedaan hasil dalam pilkada antara Anne dan Daniel.
Deskripsi Lengkap