Tesis penelitian ini menunjukkan bahwa gagalnya negara dalam perwujudan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap penyandang Skizofrenia di Indonesia maka dari itu viktimisasi terhadap Skizofrenia tidak teratasi kemudian penelitian ini melihat adanya partisipasi Caregiver dalam komunitas X dengan menggunakan metodologi penelitian karya Dorothy Smith, yaitu metodologi Institutional Ethnography (IE) dengan memahami individu yang ada di dalam organisasi sebagai korban dan reaksi masyarakat yang melihat kondisi atau situasi dalam perwujudan Hak Asasi Manusia (HAM) penyandang Skizofrenia di Jakarta. Penelitian ini berpendekatan Kriminologi dalam ranah Relasi Kuasa dan Viktimologi Struktural. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara pada beberapa pihak terkait, seperti Psikolog, Praktisi Kriminolog, Anggota Komunitas X, Pengurus Komunitas X, dan keluarga anggota komunitas X. Dari proses analisa data, diperoleh bahwa Relasi Kuasa dan Viktimologi Struktural dalam kriminologi kemudian dilihat dalam metode Institutional Ethnography (IE) sebagai pendekatan yang penting diterapkan untuk melihat bagaimana perwujudan HAM terhadap penyandang Skizofrenia dalam komunitas X tersebut. Kriminologi yang di balut dengan metodologi penelitian karya Dorothy Smith lebih tepat digunakan karena akar permasalahannya berasal dari perwujudan HAM dalam komunitas X. Ketika HAM tidak dapat terlaksana dengan baik, maka akan berakibat pada tindakan pelanggaran HAM yang di sampaikan oleh caregiver yang merawat penyandang Skizofrenia dalam komunitas X. Oleh sebab itu perlu perwujudan HAM bagi penyandang Skizofrenia yang diakibatkan masyarakat yang tidak paham dengan kesehatan jiwa dengan menggunakan Relasi Kuasa dan Viktimisasi Struktural dan juga Crime Event Perspektives (CEP). Wujud dari teori ini adalah pola perwujudan HAM untuk penyandang Skizofrenia yang dilakukan oleh Komunitas X. Adanya perwujudan HAM dalam konteks tesis ini adalah seluruh tindakan komunitas X sebagai bentuk reaksi sosial dari masyarakat yang peduli dengan Nasib yang dialami oleh penyandang Skizofrenia di Jakarta. Dimana terdapat beberapa perwujudan HAM yang dilakukan oleh komunitas X yang diyakini dapat mencegah adanya bentuk kekerasan terhadap penyandang Skizofrenia terutama dalam caregiver atau anggota penyandang Skizofrenia yang tergabung dalam komunitas X.