Migrasi dari analog ke digital dan persaingan dengan media baru termasuk video on demand (VOD) telah menjadi tantangan tersendiri bagi industri media televisi terestrial, yang belum banyak dikaji dari perspektif industri media oleh para akademisi. Tesis ini bertujuan untuk memahami strategi yang diambil oleh SCTV sebagai media televisi terestrial dalam menghadapi Analog Switch Off (ASO) di Indonesia dan menghadapi persaingan dengan VOD. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivistik dengan meminjam teori Mediamorfosis, Konvergensi Media, dan Disruptive Innovation sebagai kerangka dalam menganalisis strategi yang diambil oleh manajemen media SCTV dan holding companynya, SCM, dalam menghadapi ASO dan persaingan dengan VOD tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui indepth interview, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen SCTV dan SCM sebagai holding company-nya, telah mengambil sejumlah strategi sesuai dengan ketiga teori yang dipinjam di atas, di dalam menghadapi migrasi televisi terestrial ke sistem digital atau ASO, dan menyikapi persaingan dengan VOD. Di antara strategi yang diambil yaitu: melakukan positioning dengan flagship sebagai televisi sinetron, menjunjung prinsip ?konten adalah raja?, prinsip ekslusivitas, mengadopsi prinsip konvergensi media (multimedia, multichannel, dan multiplatform), membangun Vidio.com sebagai platform VOD dari grup, memberdayakan media sosial yang dimiliki, dan melakukan efisiensi serta rasionalisasi dalam biaya produksi.
Deskripsi Lengkap